23 January 2021

Tips Menulis Amanat dalam Fiksi

 


 Karya fiksi sesungguhnya bisa dijadikan media penyampai amanat atau pesan dari penulisnya. Tanpa amanat, sebuah fiksi mungkin akan terasa hambar, tidak meninggalkan kesan berarti.

 

Secara umum, amanat berarti sebuah pesan moral melalui kata-kata yang tersirat berupa nasehat, anjuran atau sebuah larangan yang dapat di contoh dan menjadi suri teladan bagi semua orang. Sementara menurut beberapa ahli, amanat memiliki pengertian sebagai berikut :

 

 Sadikin (2010)

Amanat adalah solusi yang diberikan oleh penulis untuk masalah dalam karya sastra. Sadikin menambahkan akal sehat yang disebut makna. Makna yang dimaksud oleh penulis adalah makna niat, sedangkan makna muatan adalah makna yang terkandung dalam karya sastra.

 

Siswanti (2008: 161-162)

Dari sudut pandang sastra, nilai ini biasa disebut mandat. Pesannya adalah gagasan bahwa basis literatur didasarkan pada, pesan yang ingin disampaikan pembaca kepada pembaca dan pendengar, dalam karya sastra modern, pesan ini biasanya tersirat dalam karya sastra lama secara umum merupakan pesan eksplisit.

 

Kosasih (2006)

Pesan yang disampaikan pengarang kepada pembaca melalui tulisan-tulisannya, sehingga pembaca dapat menarik kesimpulan dari apa yang telah dinikmati pembaca.

 

Rusiana (1982: 74)

Mandat adalah ajaran moral atau pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca. Akhir dari masalah atau jalan keluar dari masalah yang muncul dalam sebuah cerita bisa disebut amanah. Rusiana menyatakan pendapatnya tentang mandat tersebut, sebagai renungan yang ditolak oleh pembaca (1982: 74).

 

Waluyo

Amanat merupakan sesuatu yang erat kaitannya dengan tema. Jika tema memiliki kaitan dengan arti, maka sebuah amanat itu memiliki kaitannya dengan makna. Kemudian jika tema memiliki sifat yang sangat lugas, khusus dan objektif, maka amanat itu memiliki sifat kias, umum, dan subjektif.

 

Wahyudi Siswanto

Amanat merupakan suatu gagasan yang mendasari karya sastra, pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca dan pendengar. Di dalam karya sastra modern, amanat tersebut umumnya tersirat. Dan di dalam karya sastra lama, umumnya amanat tersurat.

 

Ciri-ciri amanat

  • Berupa penyampaian pesan atau sebuah nasehat anjuran, atau larangan
  • Pesan moral dalam suatu karya biasanya disampaikan pada bagian akhir cerita.
  • Amanat dapat diketahui secara jelas (eksplisit) dalam bentuk seruan, nasehat, peringatan, saran, anjuran, maupun larangan yang berhubungan dengan tema utama suatu cerita.
  • Amanat dapat disampaikan secara langsung maupun secara tersirat melalui karakter tokoh atau penokohan dalam suatu cerita.
  • Pesan moral yang disampaikan oleh pengarang bertujuan agar audiens mau melakukan sesuai dengan amanat di dalam cerita.
  • Biasanya disampaikan oleh penulis agar kita melaksanakannya tersirat di balik kata-kata yang disusun.

 

Manfaat amanat

  • Untuk mengarahkan pembaca menuju hal-hal yang baik,
  • Dapat memetik hikmah dari cerita tersebut dan dapat menerapkannya ke dalam kehidupan sehari-hari.
  • Dapat memberikan pelajaran hidup bagi penonton dan bagi orang lain
  • Untuk membiasakan pembaca memetik nilai kebaikan

 

Berdasarkan cara penyampaiannya, amanat terbagi dua :

 

·      Amanat Tersurat

Berupa pesan moral yang disampaikan secara langsung dan jelas oleh pengarang di dalam karyanya sehingga mudah dimengerti oleh pembaca melalui kalimat deskriptif.

 

·      Amanat Tersirat

Berupa pesan moral yang disampaikan secara tersembunyi (implisit) oleh pengarang dan hanya bisa dimengerti oleh audiens bila mengikuti alur cerita.

Amanat tersirat ini berupa pesan yang bisa diambil dalam cerita, baik secara keseluruhan ataupun pada bagian tertentu.

 

Amanat ini biasanya mudah kita temui di dalam buku cerita anak-anak. Dalam novel genre remaja atau dewasa, amanat ini biasanya tersebar dan mengalir di sepanjang cerita.

 


Penulisan amanat berdasarkan cara penyampaiannya, bisa saja menggabungkan kedua metode ini. Artinya ada amanat yang didapatkan pembaca setelah membaca dan menyerap nilai-nilai dari karya sastra yang dibacanya. Atau bisa pula dipertegas oleh narasi yang dituliskan oleh penulis sendiri.

Kita tentu mengenal novel fenomenal Laskar Pelangi kan? Novel fenomenal yang ditulis dengan sangat indah oleh Andrea Hirata ini tidak hanya menjadi bestseller di Indonesia saja, tetapi telah berhasil menembus dunia literasi internasional dan mensejajarkan penulisnya ke dalam deretan novelis tersohor tanah air.


Hingga hari ini, Pak Cik Ikal, demikian Andrea Hirata biasa dipanggil, masih terus produktif menghasilkan karya-karyanya yang menakjubkan bagi dunia sastra tanah air.

 Amanat dari novel Laskar Pelangi secara sederhana adalah bahwa :

“Kita jangan pernah menyerah dalam mewujudkan impian kita, utamanya dalam bidang pendidikan. Apapun latar belakang kita, bagaimanapun sulitnya hidup kita, kita tetap berpeluang meraih keberhasilan.”

 

Sebuah karya fiksi yang bergizi dan memiliki “nilai” tentunya akan memberikan amanat dengan kesan mendalam bagi pembacanya. Oleh karenanya, walaupun terkesan klasik atau bisa jadi sering dibawakan dalam berbagai karya sastra, amanat yang hendak kita sampaikan tetap harus menjadi “nilai” dalam keseluruhan tulisan kita.

 Beberapa amanat klasik yang hingga hari ini terus ada dalam karya sastra diantaranya adalah :

  •  Bagaimana beratnya, pada akhirnya kebaikan akan tetap menang melawan kejahatan.
  •  Seberat apapun kehidupan, jangan pernah menyerah sebelum mencoba.
  • Teruslah berbuat baik, karena kelak kita akan memanen hasilnya.

 

Berikut beberapa tips untuk membuat amanat dalam karya fiksi :

·      Sesuaikan dengan genre cerita

Untuk membuat amanat, tentunya kita harus memperhatikan genre cerita yang akan kita tulis. Seperti romance yang biasanya memuat amanat tentang “jangan menyerah demi dia yang kamu cintai”, misteri, thriller, detektif tentang “kejahatan pada akhirnya akan terungkap juga, secerdas apapun kejahatan itu direkayasa” dan seterusnya. Sesuaikan amanat ini dengan jenis ceritanya sehingga amanat tersebut akan menguatkan hal ini.

 

·      Tidak terpaku pada satu cara penyampaian amanat

Kita sangat diperbolehkan menggunakan berbagai cara penyampaian amanat. Bisa lewat narasi, adegan, atau disisipkan dalam dialog.

Untuk mempertegas amanat ini, kita juga bisa membuat narasi di akhir cerita sehingga pesannya semakin sampai kepada pembaca.

 

·      Konsisten

Jika kita meniatkan cerita kita memiliki amanat tentang pentingnya berbuat jujur, misalnya, maka pesan ini jangan sampai “dirusak” oleh bagian cerita yang memperlihatkan hal sebaliknya. Bagaimanapun jalan cerita dan konflik yang kita tulis untuk para tokoh dalam cerita, tetaplah konsisten pada amanat yang kita buat.

 

·         Membuat beberapa amanat

Jika ingin membuat beberapa amanat, usahakan untuk memiliki satu amanat utama. Setelahnya kita boleh menambahkan amanat-amanat lainnya.

Misalnya saja dalam drakor “Start Up” yang dibintangi oleh Bae Suzy, Nam Joo-hyuk, dan Kim Seon-ho.

Amanat utamanya adalah tentang :

ü  “Jangan menyerah mengejar atau mewujudkan mimpimu seberat apapun itu” dan

ü  “Jangan menyesali keputusan yang telah kau ambil. Seberat apapun jalan yang harus kau tempuh, anggap itu risiko dan pembelajaran berharga dalam hidupmu”

 

Sedangkan amanat tambahan lainnya adalah tentang :

ü  “Jangan berbohong kepada orang yang kau sayangi, walaupun itu atas nama kasih sayang. Karena kebohongan demi kebohongan itu hanya akan menyakitinya”

ü  “Jujurlah pada perasaanmu, setidaknya kamu telah berusaha, walaupun tidak semua yang kau inginkan bisa jadi milikmu.”


 

·      Selalu mengacu kepada kebaikan

Sebagaimana tujuan dan manfaat amanat, amanat haruslah memberikan nilai-nilai yang baik. Sehingga pembaca bisa memetik pelajaran dan diharapkan mampu memberikan “nilai” dalam kehidupannya sendiri.

 

 

Memastikan pembaca memahami amanat yang kita muat adalah hal yang penting. Namun, jangan pula menyampaikannya dengan cara yang terlalu “keras” hingga terkesan menggurui. Hal lain yang mungkin tidak langsung berhubungan dengan teknik menulis, tetapi sangat berdampak pada kesan dari amanat yang kita sampaikan, adalah tentang diri dan keikhlasan kita. Jika kita terus berusaha meningkatkan kualitas diri dan ikhlas dalam menulis, insya Allah, amanat yang kita sampaikan akan lebih mudah diterima oleh pembaca, dan melembutkan hati pembaca untuk memetik hikmahnya.

 

Selamat menulis.

 

 Sumber :

dosenpendidikan

pakdosen

kumparan

unpaders

freepik

 

 

 

No comments:

Post a Comment