27 September 2020

Tips Menciptakan Tokoh Protagonis yang Legendaris

 


Pada artikel sebelumnya, kita telah membahas bagaimana menciptakan tokoh antagonis yang sulit dilupakan. Maka pada artikel ini, kita akan membahas bagaimana menciptakan lawan yang tangguh bagi tokoh antagonis kita. Yakni tokoh yang menjadi pusat perhatian, tokoh sentral dalam cerita kita.

 

Secara umum, tokoh protagonis (dalam Bahasa Yunani : protagonistes) merupakan tokoh utama dalam cerita, film, buku, teater hingga permainan. Ciri khas dari tokoh ini adalah bahwa mereka membawa misi dan mewakili kebaikan dalam kehidupan kita. Jadi seberat apapun tantangan yang harus dihadapinya, tokoh ini harus tetap berada di jalan kebaikan.

 

John Wick, Doraemon dan Nobita, Sherlock Holmes, Harry Potter dalam serial novel dan film Harry Potter, Prodo dalam trilogy Lord of The Rings, Hercule Poirot dari novel-novel detektif Agatha Christie, Detektif Conan dalam komik dengan judul serupa, Robert Langdon dalam novel karangan Dan Brown, Peter Pan dalam novel Peter Pan dan masih banyak lagi tokoh-tokoh protagonis lainnya. Mereka dikenal tidak hanya dalam satu generasi, tetapi telah menjadi legenda dan tetap dikenal hingga hari ini. Keberadaan tokoh-tokoh ini menjadi magnet besar dari cerita-cerita yang memuat kisah mereka.

 

Secara umum, tokoh-tokoh protagonis ini biasanya memiliki kesamaan mendasar.Yakni mereka biasanya memiliki sifat yang baik, nurani yang bersih dan memiliki tujuan agar kebaikan dan kebenaran selalu menang. Walaupun kadang-kadang tokoh protagonis memiliki sifat atau karakter yang keras, mereka tetap memperjuangkan hal yang sama, yakni kebenaran dan kebaikan.

 

 


Berikut tips-tips dari Smart Writer untukmu saat ingin membuat tokoh protagonis yang selalu diingat pembaca :

  •  Pilihlah nama yang mudah diingat dan tidak ribet

Agar tokoh protagonismu mudah diingat, pilihlah nama yang tidak sulit untuk diucapkan. Minimal nama panggilannya. Jadi misalnya kamu membuat cerita dengan tokoh utamanya dari Rusia. Walaupun nama belakangnya agak sulit disebutkan seperti Zhuravlev atau Rozhdestvenskiy, kamu bisa memilih nama depan yang mudah seperti Ivan, Alina, Raisa, Karine, dan Adrian.  

 

  •  Ciptakan lingkungan atau latar belakang yang membuat kehidupan tokoh ini makin berat.

Kehilangan orang tua sedari kecil, harus tinggal di panti asuhan, di-bully, diremehkan, memiliki harta tetapi hartanya dirampas, putra mahkota tapi terbuang. Adalah hal-hal yang biasanya ditambahkan ke dalam kehidupan tokoh protagonis. Dalam kehidupan nyata, hal-hal ini diibaratkan ujian hidup yang harus dihadapi.

 

Sebut saja, saat kita sudah berusaha untuk berjuang, jujur dan rajin dalam bekerja, melaksanakan pekerjaan dengan baik, tetapi malah rekan kerja kita yang malas, sering terlambat, sering bolos yang mendapat promosi jabatan. Atau sudah berusaha menjadi orang yang baik, jujur, malah ditipu teman sendiri. Bisa pula telah berusaha setia tetapi pasangan malah memilih orang lain.

 

Hal-hal ini adalah ujian hidup nyata. Setelah kita menentukan jalan cerita kita, tambahkanlah latar belakang kehidupan yang berat bagi tokoh kita.Semua itu menjadi perwakilan tentang beratnya ujian dalam kehidupan nyata.Tetapi tetap dengan pesan utama bahwa kita tak boleh menyerah. Dengan demikian, tokoh protagonis kita walaupun dalam sebuah fiksi atau dalam cerita beraliran fantasi sekalipun, ia tetaplah mewakili diri kita yang berjuang menghadapi ujian dalam kehidupan nyata.

 


  •   Hadirkan karakter tokoh utama yang pantang menyerah, penasaran dan berani membela kebenaran dan kuat.

Pernah menonton cerita dengan tokoh protagonis terlihat lemah.Lalu semakin lemah setelah terus-terusan di-bully? Lalu ia mendapatkan kekuatan untuk bangkit. Lalu memutuskan untuk melawan ketidakadilan yang diperolehnya.

Mungkin pada awal membaca cerita ini, kita sebagai pembaca dibuat gemes, bahkan kesal.Tetapi hal ini umumnya dibuat agar menciptakan simpati dari para pembaca. Di sisi lain, ini juga mewakili tentang kehidupan nyata kita dengan permasalahan yang datang bertubi-tubi. Lalu kita memutuskan untuk menghadapi dan menyelesaikan masalah tersebut.Tetapi satu hal yang perlu diingat, jangan sampai porsi tokoh utama yang “terlihat’ lemah ini terlalu banyak.

Pembaca tetap ingin melihat proses perjuangan sang tokoh utama dan bagaimana tokoh protagonis kita mampu menyelesaikan tantangan yang dihadapinya. Hal inilah yang menghadirkan inspirasi utama bagi pembaca dalam menghadapi masalah hidup.

 


  •    Berikan tokoh-tokoh protagonis tambahan yang membantu tokoh protagonis utama

Sulit tentunya berjuang sendirian dalam hidup.Oleh karena itu, hadirkan pula tokoh-tokoh protagonis tambahan yang setia berjuang membantu tokoh utama. Karena keyakinan yang sama. Bahwa bagaimanapun sulitnya, kebenaran akan tetap menang. Dan kadang-kadang kita harus “mematikan” tokoh protagonis tambahan ini untuk memperlihatkan betapa sulitnya lawan yang harus dihadapi.

 

  •  Tambahkan kesulitan-kesulitan yang membuat konflik yang terjadi pada tokoh protagonis semakin besar

Kesulitan-kesulitan besar akan menambah konflik-konflik hingga bermuara ke konflik utama yang mempertemukan tokoh protagonis dengan tokoh antagonis dalam sebuah pertarungan besar. Semakin kompleks konflik ini, adegan yang terjadi tentu semakin seru dan akan menambah penasaran cerita yang kita tulis.

 

Tetapi tetap ingat, kesulitan ini harus sejalan dengan cerita.Jangan sesuatu yang dibuat-buat. Atau sengaja ditambahkan dan keluar dari jalan cerita. Bisa pula dengan memunculkan tokoh antagonis lain yang semula kita “simpan” untuk kemudian dimunculkan.

 

  • Tambahkan adegan-adegan yang menggambarkan kesulitan yang dihadapi tokoh utama

 

Tangan-tangan tak dikenal menyentaknya kasar dari lantai.Sebelum dia bisa mencegah mereka, ada yang merogoh saku-sakunya dan mengambil tongkat sihir blackthorn.Harry mencengkeram wajahnya yang sakit bukan kepalang, yang terasa tak bisa dikenali di bawah jari-jarinya, tegang, gembung, dan bengkak, sepertinya dia menderita reaksi alergi parah.Matanya sudah menyipit tinggal jadi garis, dan dia nyaris tak bisa melihat.Kacamatanya terjatuh ketika dia didorong cepat-cepat keluar tenda. Yang bisa dilihatnya hanyalah sosok buram empat atau lima orang bergumul dengan Ron dan Hermione di luar juga.(Harry Potter and The Deathly Hallows halaman 590-591).

 

Adegan-adegan yang menunjukkan kesulitan para tokoh protagonis kita sangat diperlukan untuk menunjukkan betapa berat perjuangan yang sedang dihadapinya. Kita juga bisa menunjukkan saat-saat tokoh protagonis ini harus berjuang sendirian. Ditinggalkan oleh orang-orang dekatnya. Konflik-konflik batin yang harus dihadapinya. Bagaimana ia berperang melawan dirinya sendiri. Untuk terus berjuang atau memilih berhenti. Karena kuatnya lawan (tokoh antagonis) yang menghalanginya dalam mencapai tujuannya. Dan terjalnya perjuangan yang harus dilakukannya.

Tetapi dalam kesulitan-kesulitan itu, disitulah kita hadirkan bantuan, pertolongan kepada tokoh kita sehingga ia tetap memutuskan untuk maju. 


 

Misalnya dalam cerita bergenre misteri thriller. Tokoh protagonis kita harus mencari tahu siapa pembunuh dari saudara kandungnya. Semua jalan terasa buntu. Hingga kita hadirkan pertolongan baginya. Katakanlah seperti petunjuk kepada tokoh protagonis, sebuah rahasia yang kita munculkan di tengah cerita.

Hal ini bagaikan doa yang terkabul dalam kehidupan nyata kita. Karena kita pantang menyerah dan terus berdoa agar diberi jalan keluar dari kesulitan yang kita hadapi. Demikian pula dalam cerita yang kita buat. Hadirkanlah kesulitan melalui adegan sulit. Dan dorong tokoh kita sampai batas ia akan menyerah. Lalu buat tokoh protagonis kita mendapatkan bantuan. Dari setitik harapan yang ada di hatinya. Melalui keyakinan terhadap kekuatan besar yang akan selalu membantunya. Yaitu Sang Maha Kuasa. Karena keyakinannya bahwa ia berada di jalan kebenaran, jalan yang diridhai Sang Maha Kuasa.

 

Itu diantara tips-tips untuk membuat tokoh protagonis yang sulit dilupakan.Kamu juga bisa menambahkan sisi menarik lainnya. Misalnya ia berpenampilan menarik, walau rambutnya sedikit acak-acakan. Atau ia memiliki kemampuan tambahan misalnya kemmapuan bela diri. Dan masih banyak lagi.

Sudah mulai memikirkan tokoh protagonis untuk ceritamu? Yuk mulai menulis.

 

Sumber :

id.theasianparent.com

pahamify.com

ciputrauceo.net

id.rbth.com

alchetron.com

lampukecil.com

kholic.id

media.skyegrid.id

dramabeans.com

 

 

 

 

 

No comments:

Post a Comment