Saat kita menulis novel, maka kita tak bisa melepaskan satu unsur penting yang menjadi “jiwa” dari novel. Unsur tersebut adalah konflik. Tanpa adanya konflik, maka adegan, dialog dan jalan cerita serasa tidak punya nyawa. Konflik dan penyelesaianlah yang menjadikan sebuah cerita menjadi hidup dan nyata.