Dalam
dunia penulisan, ada tulisan yang bsa memakan waktu yang lama, dengan riset
yang lama pula, namun ada kalanya kita dituntut untuk bisa menghasilkan tulisan
dalam waktu singkat. Bisa karena deadline
yang mengejar,
ikut kompetisi dengan waktu pengumpulan naskah yang mepet dan berbagai alasan lainnya.
Di satu sisi, kepepet bisa
membuat otak “terpaksa” kreatif atau dikenal dengan istilah The Power of Kepepet, di sisi lainnya,
otak bisa mampet saat dipaksa
mengeluarkan ide untuk terus menulis dan alih – alih mengeluarkan adrenalin
untuk semangat malahan panik akan menghampiri yang ujung - ujungnya membuat tak
satupun kata yang keluar.
Tetapi
kita bisa melatih diri kita untuk terbiasa menulis dalam kondisi apapun, tanpa
atau dengan deadline, dalam waktu
singkat dan tetap menghasilkan tulisan yang mengalir, alami dan tetap
bermuatan. Beberapa tips dari Smart Writer
berikut bisa kamu
lakukan untuk tetap bisa berkarya dengan hasil sesuai yang diharapkan dan dalam
waktu yang singkat. Yuk…
1. Fokus
dan konsentrasi
Saat akan menulis,
niatkan untuk menyelesaikan tulisan, tingkatkan fokus dan konsentrasi dan abaikan
gangguan terutama untuk melihat handphone,
mendengarkan televisi, atau mengingat tugas dan kewajiban di luar tugas menulis
termasuk keinginan untuk melihat jam.
Konsentrasi pada tulisan akan membantumu untuk menyelesaikan tulisan
dengan cepat karena otak akan terfokus dan memanggil semua informasi yang
berkaitan untuk menyelesaikan tulisanmu.
2. Biasakan
memanfaatkan waktu di luar waktu menulis untuk membaca efektif dan mengamati
lingkungan dengan detil di berbagai tempat
Banyak penulis yang
membutuhkan waktu riset lebih lama daripada menuangkan tulisannya. Bahkan jika kamu tidak punya deadline untuk menulis, Kamu harus tetap
membaca. Membaca juga akan membangkitkan keinginanmu untuk terus menulis dan
menjagamu tetap dekat dengan dunia tulisan. Utamakan membaca tulisan yang
berkualitas dan skip tulisan yang
hanya menghabiskan energimu sementara yang kamu
dapatkan hanya kesia-siaan.
Selain itu, biasakan
untuk melakukan pengamatan dengan detil terutama pada saat kamu harus menunggu,
dalam antrian, kemacetan dan sebagainya. Detil ini terutama dibutuhkan saat kamu menggunakan
deskripsi pada tulisanmu.
3. Latih
diri untuk menerima informasi sambil mengerjakan hal lain
Kita tidak selalu bisa
membaca, melakukan riset dengan waktu khusus. Ada banyak hal yang harus
dikerjakan, sementara informasi berseliweran di sekitar kita. Tetap latih
otakmu untuk bisa mendapatkan informasi setiap harinya, abaikan hal – hal negatif
dan fokuslah pada informasi yang membangun intelektualitasmu.
4. Gambarkan
ide untuk tulisan di luar waktu penulisan
Saat ada deadline menulis dan kamu telah mengetahui
temanya, maka segera susun kerangka dan ide untuk tulisan dari awal sampai
akhir, cukup kerangka dasar sementara detilnya pada saat kamu mengeksekusi ide menjadi
tulisan.
5. Menulis
tanpa jeda
Saatnya menuangkan idemu menjadi tulisan, maka tulis
saja tanpa memikirkan kesalahan ejaan, huruf yang salah atau kalimat yang tidak
efektif. Lakukan dengan cepat seolah kamu
sedang berbicara dengan seseorang. Idemu akan mengalir bahkan lebih cepat dari
kemampuanmu mengetikkan ide tersebut. Tetap pertahankan kecepatan penulisan dan
usahakan jangan sampai ada jeda dan stag
pada saat menulis cepat ini.
6. Latih
diri untuk mengedit dalam waktu singkat
Setelah kamu menulis, ambil jeda
sejenak dan segera lakukan pengeditan. Latih dirimu untuk bisa mengedit dengan
cepat. Mengedit cepat juga berhubungan dari pengetahuan yang luas tentang
kosakata dan kemampuan untuk membaca dengan efektif. Sambil mengedit, pastikan
bahwa kamu telah memenuhi syarat
dan aturan penulisan seperti jenis huruf, ukuran huruf, margin, jenis kertas,
jumlah karakter, jumlah kata dan sebagainya.
7. Jaga
kesehatan tubuh terutama mata
Semua hal di atas akan
sia – sia jika tubuh terutama matamu sakit. Lakukan olahraga ringan, bekerjalah
pada tempat dengan pencahayaan cukup, konsumsi makanan dengan gizi seimbang,
termasuk menjaga kesehatan pikiran. Isi otak dengan hal – hal positif yang
mendukung kreatifitasmu dan jaga niat menulismu untuk berbagi hal – hal
positif.
8. Ciptakan
situasi yang mendukung
Banyak penulis memiliki
tempat kerja khusus, meja khusus di
ruang khusus yang mengingatkannya untuk menulis. Bagaimanapun kamu menciptakan tempat
dan suasana itu, pastikan kamu
mendapatkan sirkulasi udara yang baik agar otakmu tetap bisa mendapat suplai
oksigen yang baik. Pastikan juga temperatur yang sesuai, tidak terlalu panas,
tidak lembab dan bebas gangguan hewan seperti nyamuk dan teman - temannya.
Menulis
adalah sebuah proses kreatif yang menuntut pelakunya untuk kreatif agar ide –
ide segar bisa terus keluar. Musuh terbesar bagi seorang penulis adalah dirinya
sendiri. Bagaimana para penulis bisa terus memaksa diri untuk selalu belajar,
untuk selalu membaca, tak lelah mencari informasi, mengolahnya menjadi tulisan menarik dan
menyajikannya menjadi sebuah karya seni yang bisa dinikmati pembaca bagai
seorang chef professional bahkan
dalam waktu singkat sekalipun adalah keahlian yang bisa dibiasakan dan bisa
dipelajari.
Terbiasa
menulis cepat dalam waktu singkat juga akan menaikkan adrenalin untuk terus
terpacu menulis karena melihat hasil akan mendatangkan kepuasan dan memancing
untuk lebih intens lagi berkarya. Sementara kemandegan
dan membiarkan sebuah ide tergeletak tanpa eksekusi dan mati hanya akan
membangkitkan kemalasan yang ujung - ujungnya akan mematikan kreatifitas itu
sendiri.
Mari
menulis sekarang juga, lakukan dengan cepat, dalam waktu singkat dan dapatkan
kebahagiaan melihat hasilnya melalui tulisan cerdas dan cantik yang tersaji
untuk para pembaca tulisanmu dimanapun mereka berada.
Risa Mutia
Makasi mba tipsnya :)
ReplyDeletewww.mamaenergic.com