30 September 2016

6 TIPS MENULIS NOVEL SAINS / FIKSI ILMIAH (SCIENCE FICTION)



 Suka membaca buku yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan baik teori maupun terapan? Atau kamu suka nonton film dan serial bertema fiksi ilmiah? Lalu terbetik ide dan imajinasi yang ingin dituangkan dalam tulisan?

Mengapa tidak mencoba menulis novel fiksi ilmiah?
Novel sains atau lebih popular disebut fiksi ilmiah adalah genre novel yang mirip dengan novel fantasi. Tetapi, jika pada novel fantasi hampir murni semuanya adalah khayalan penulis dengan sedikit unsur realita, novel sains lebih mengedepankan unsur ilmu pengetahuan, ilmu terapan, teori dan hasil penelitian yang dibalut sastra agar lebih mudah dipahami pembaca. Misalnya saja tentang ide tinggal di planet Mars karena di planet tersebut ditemukan beberapa tanda kehidupan. Dalam kenyataannya, masih banyak persyaratan agar manusia benar-benar bisa bertahan hidup di sana dan ide ini bisa dibilang hampir mustahil, namun di dalam novel sains, hal ini bisa diwujudkan.

Ada beberapa novel menarik sebagai bahan referensi jika ingin menulis novel dengan tema ini. Sebut saja The Time Machine (yang juga diangkat ke layar lebar dengan judul yang sama), The First Men in The Moon, The War of The Worlds, The Island of Doctor Moreau, The Time Ships, The World Set Free dan The Sleeper Awakes. Dari negara kita sendiri ada Lanang-Yonathan Rahardjo, Spora, Alpha, hingga Gerbang Trinil karya duet Riawani Elyta dan Syila Fatar.

Sedangkan untuk film sains, kita bisa menonton Interstellar, Gravity, A Beautiful Mind, The Imitation Game, Apollo 13 dan The Martian. Sedangkan serial fiksi ilmiah ada The X-Files (ini favorit saya selama bertahun-tahun), Star Trek dan yang paling baru dan hangat dibicarakan, Orphan Black.

    Di tanah air kita, penulis novel bertema ini masih terbilang sedikit, sehingga masih banyak penyuka tema ini yang memilih novel-novel luar. Padahal, kemampuan penulis Indonesia tidak kalah bersaing dan pihak penerbit baik mayor maupun minor masih banyak yang mencari dan mau menerbitkan novel dengan tema ini. Tertarik menyuarakan ilmu pengetahuan lewat cerita yang keren? Yuk pantengin tips-tips berikut ini :

      1.      Banyak membaca terutama buku-buku termasuk surat kabar, jurnal, hasil penelitian dan apapun juga yang memuat tentang ilmu pengetahuan. Bahkan buku-buku pelajaran pun bisa dijadikan referensi.
Andrea Hirata, salah satu penulis novel-novel bestseller asal Belitong sangat suka membaca banyak jenis buku terutama yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan. Wawasan dan keilmuannya sangat kental terasa dalam novel-novelnya walaupun novelnya bukan bertema fiksi ilmiah. Dasar ilmu pengetahuan dan teknologi yang ingin kita angkat dalam novel harus kuat, beda dengan novel fantasi yang sah-sah saja berimajinasi tanpa dasar pengetahuan yang kuat. 

     2.      Ciptakan dunia dengan sistem yang jelas dan detil terutama untuk setting tempat dan waktu.
Kita bisa saja mengambil setting dunia dimana kita tinggal, namun jika ingin mengambil setting dunia yang berbeda, gambarkan dengan jelas bagaimana dunia itu, orang-orang di dalamnya, sistem dan aturan yang berlaku hingga penggunaan bahasa yang mungkin berbeda dengan dunia kita.

      3.      Ciptakan penokohan yang kuat dan unik
Tokoh baik antagonis dan protagonis adalah unsur cerita yang memegang peran penting. Dalam fiksi ilmiah, tokoh antagonis bisa diwakili oleh suatu koloni, sistem atau sekumpulan orang-orang pada suatu subsistem tertentu, alias tidak ada tokoh antagonis tunggal. Bisa jadi ada pemimpin yang bertindak sebagai tokoh antagonis namun seringkali keberadaannya tidak sering terlihat dan hanya diwakili oleh penggambaran sistem yang berlawanan dari sistem yang dianut si tokoh protagonis.
Kemunculan makhluk-makhluk seperti alien atau manusia jadi-jadian (misalnya mutan atau manusia dengan rekayasa genetik) bisa saja dimunculkan, namun harus ada latar belakang mengapa bisa tercipta manusia seperti ini dan bagaimana tokoh manusia semacam ini mempengaruhi jalan cerita dalam novel kita.
Tokoh utama dalam novel fiksi ilmiah seringkali seorang ilmuwan dengan keahlian spesifik yang jelas, misalnya dia seorang ahli biologi khusus rekayasa genetik, artinya dia sangat menguasai bidang tersebut namun belum tentu dia menguasai bidang zoology (yang berhubungan dengan hewan), artinya dia bukanlah manusia super yang mengetahui segala sesuatu. Tokoh utama ini juga memiliki kelemahan yang biasanya akan didampingi tokoh pendamping yang membantunya menyelesaikan konflik dalam novel yang kita buat.

      4.      Membangun ide cerita yang spesifik dengan dasar keilmuan yang kuat
Ide dasar untuk cerita fiksi ilmiah bisa sangat sederhana namun ilmu pengetahuan untuk mendukung ide itu bisa sangat beragam. Bisa jadi tidak hanya satu disiplin ilmu yang dibutuhkan. Oleh karena itu, ekstra kesabaran dibutuhkan untuk mengadakan riset terhadap faktor pendukung ini.

       5.      Setiap cerita yang dibuat haruslah memiliki amanat yang jelas
Kebanyakan amanat dalam fiksi ilmiah adalah untuk kebaikan umat manusia  yang menginginkan kedamaian dalam dunia yang mereka huni. Amanat cerita fiksi ilmiah memang tidak jauh-jauh dari hal ini, maka bagaimanapun konflik cerita yang kita buat terus berkembang, tetap miliki amanat yang jelas tentang dunia yang akhirnya kembali tenang walau konflik dan peperangan apapun terjadi, atau walau ada sekelompok musuh yang ingin menghancurkan bumi.

       6.      Jangan takut bereksplorasi dengan teknologi
Banyak teknologi masa kini terinspirasi dari novel yang telah dituliskan / dikhayalkan oleh penulis di masa lalu, misalnya saja tentang telepon genggam, quicktime hingga tenaga atom.
Jadi, siapa tahu saja, teknologi yang kita khayalkan di novel kita di masa ini bisa menjadi inspirasi teknologi di masa yang akan dating?

Pengetahuan berkembang dengan pesat dalam hitungan nano detik, namun di belahan bumi yang lain, ada ritme kehidupan yang berjalan begitu perlahan, dalam kedamaian di hati penghuninya. Bagaimana menyandingkan kedua hal ini dalam cerita dengan konflik dahsyat dan tokoh – tokoh keren didalamnya serta diakhiri dalam tatanan dunia yang kembali damai, adalah diantara tantangan seru dalam menulis novel sains.
Silahkan bereksplorasi dan hidupkan imajinasimu dengan landasan ilmu pengetahuan berbalut teknologi, Karena ilmu dan teknologi akan terus membelah diri dan menginspirasi kita untuk kehidupan yang lebih baik.

Selamat menulis

Riawani Elyta
Risa Mutia

3 comments: