Suka
membaca buku yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan baik teori maupun terapan? Atau
kamu suka nonton film dan
serial bertema fiksi ilmiah? Lalu terbetik
ide dan imajinasi yang ingin dituangkan dalam tulisan?
Mengapa
tidak mencoba menulis novel fiksi ilmiah?
Novel
sains atau lebih popular disebut fiksi ilmiah adalah genre novel yang mirip
dengan novel fantasi.
Tetapi, jika pada novel fantasi
hampir murni semuanya adalah khayalan
penulis dengan sedikit unsur
realita, novel sains lebih mengedepankan unsur ilmu pengetahuan, ilmu terapan,
teori dan hasil penelitian yang dibalut sastra agar lebih mudah dipahami
pembaca. Misalnya saja tentang ide tinggal di planet Mars karena di planet
tersebut ditemukan beberapa tanda kehidupan. Dalam kenyataannya, masih banyak
persyaratan agar manusia benar-benar bisa bertahan hidup di sana dan ide ini
bisa dibilang hampir mustahil, namun di dalam
novel sains, hal ini bisa diwujudkan.
Ada
beberapa novel menarik sebagai
bahan referensi jika ingin menulis novel dengan tema ini. Sebut saja The Time
Machine (yang juga diangkat ke layar lebar dengan judul yang sama), The First
Men in The Moon, The War of The Worlds, The Island of Doctor Moreau, The Time
Ships, The World Set Free dan The Sleeper Awakes. Dari negara kita sendiri ada
Lanang-Yonathan Rahardjo, Spora, Alpha, hingga Gerbang Trinil karya duet Riawani Elyta dan Syila Fatar.
Sedangkan
untuk film sains, kita bisa menonton Interstellar, Gravity, A Beautiful Mind,
The Imitation Game, Apollo 13 dan The Martian. Sedangkan serial fiksi ilmiah
ada The X-Files (ini favorit saya selama bertahun-tahun), Star Trek dan yang
paling baru dan hangat dibicarakan, Orphan Black.
Di
tanah air kita, penulis novel bertema ini masih terbilang sedikit, sehingga
masih banyak penyuka tema ini yang memilih novel-novel luar. Padahal, kemampuan penulis
Indonesia tidak kalah bersaing dan pihak penerbit baik mayor maupun minor masih
banyak yang mencari dan mau menerbitkan novel dengan tema ini. Tertarik
menyuarakan ilmu pengetahuan lewat cerita yang keren? Yuk
pantengin tips-tips berikut ini :
1. Banyak
membaca terutama buku-buku termasuk surat kabar, jurnal, hasil penelitian dan
apapun juga yang memuat tentang ilmu pengetahuan. Bahkan buku-buku pelajaran pun bisa dijadikan
referensi.
Andrea
Hirata, salah satu penulis novel-novel bestseller
asal Belitong sangat suka membaca banyak jenis buku terutama yang berkaitan dengan
ilmu pengetahuan. Wawasan
dan keilmuannya sangat kental terasa dalam novel-novelnya walaupun novelnya
bukan bertema fiksi ilmiah. Dasar ilmu pengetahuan dan teknologi yang ingin
kita angkat dalam novel harus kuat, beda dengan novel fantasi yang sah-sah saja
berimajinasi tanpa dasar pengetahuan yang kuat.
2. Ciptakan
dunia dengan sistem yang jelas dan detil terutama untuk setting tempat dan waktu.
Kita
bisa saja mengambil setting
dunia dimana kita tinggal, namun jika ingin mengambil setting dunia yang
berbeda, gambarkan dengan jelas bagaimana dunia itu, orang-orang di dalamnya, sistem
dan aturan yang berlaku hingga penggunaan bahasa yang mungkin berbeda dengan
dunia kita.
3. Ciptakan
penokohan yang kuat dan unik
Tokoh
baik antagonis dan protagonis adalah unsur cerita yang memegang peran penting.
Dalam fiksi ilmiah, tokoh antagonis bisa diwakili oleh suatu koloni, sistem
atau sekumpulan orang-orang pada suatu subsistem tertentu, alias tidak ada
tokoh antagonis tunggal. Bisa jadi ada pemimpin yang bertindak sebagai tokoh
antagonis namun seringkali keberadaannya tidak sering terlihat dan hanya
diwakili oleh penggambaran sistem yang berlawanan dari sistem yang dianut si
tokoh protagonis.
Kemunculan
makhluk-makhluk seperti alien atau manusia jadi-jadian (misalnya mutan atau
manusia dengan rekayasa genetik) bisa saja dimunculkan, namun harus ada latar belakang
mengapa bisa tercipta manusia seperti ini dan bagaimana tokoh manusia semacam
ini mempengaruhi jalan cerita dalam novel kita.
Tokoh
utama dalam novel fiksi ilmiah seringkali seorang ilmuwan dengan keahlian
spesifik yang jelas, misalnya dia seorang ahli biologi khusus rekayasa genetik,
artinya dia sangat menguasai bidang tersebut namun belum tentu dia menguasai
bidang zoology (yang berhubungan
dengan hewan),
artinya dia bukanlah manusia super yang mengetahui segala sesuatu. Tokoh utama
ini juga memiliki kelemahan yang biasanya akan didampingi tokoh pendamping yang
membantunya menyelesaikan konflik dalam novel yang kita buat.
4. Membangun
ide cerita yang spesifik dengan dasar keilmuan yang kuat
Ide
dasar untuk cerita fiksi ilmiah bisa sangat sederhana namun ilmu pengetahuan untuk mendukung ide
itu bisa sangat beragam. Bisa jadi tidak hanya satu disiplin ilmu yang
dibutuhkan. Oleh karena itu, ekstra kesabaran dibutuhkan untuk mengadakan riset
terhadap faktor pendukung ini.
5. Setiap
cerita yang dibuat haruslah memiliki amanat yang jelas
Kebanyakan amanat dalam
fiksi ilmiah adalah untuk kebaikan umat manusia
yang menginginkan kedamaian dalam dunia yang mereka huni. Amanat cerita
fiksi ilmiah memang tidak jauh-jauh dari hal ini, maka bagaimanapun konflik
cerita yang kita buat terus berkembang,
tetap miliki amanat yang jelas tentang dunia yang akhirnya kembali tenang walau
konflik dan peperangan apapun terjadi,
atau walau ada sekelompok musuh yang ingin menghancurkan bumi.
6. Jangan
takut bereksplorasi dengan teknologi
Banyak
teknologi masa kini
terinspirasi dari novel yang telah dituliskan / dikhayalkan
oleh penulis di masa lalu,
misalnya saja tentang telepon genggam, quicktime hingga tenaga atom.
Jadi, siapa tahu saja, teknologi yang kita
khayalkan di novel kita di masa
ini bisa menjadi inspirasi
teknologi di masa yang akan dating?
Pengetahuan
berkembang dengan pesat dalam hitungan nano detik, namun di belahan bumi yang lain, ada ritme kehidupan
yang berjalan begitu perlahan, dalam kedamaian di hati penghuninya. Bagaimana
menyandingkan kedua hal ini dalam cerita dengan
konflik dahsyat dan tokoh
– tokoh keren didalamnya serta diakhiri
dalam tatanan dunia yang kembali damai,
adalah diantara tantangan seru dalam menulis novel sains.
Silahkan
bereksplorasi dan hidupkan imajinasimu dengan landasan ilmu pengetahuan
berbalut teknologi, Karena ilmu dan
teknologi akan terus membelah diri dan menginspirasi
kita untuk kehidupan yang lebih baik.
Selamat
menulis
Riawani Elyta
Risa Mutia
aku suka ide tentang sains.. 👍
ReplyDeleteaku suka ide tentang sains.. 👍
ReplyDeletegood. also with me
ReplyDelete