3 June 2021

Tips Menulis Ending Cerita Yang Tak Terlupakan

  


Menulis sebuah novel, apapun genre dan jenisnya membutuhkan konsep yang tidak sembarangan. Ada banyak hal yang harus dipikirkan. Mulai dari pemilihan tema cerita, penokohan, pemilihan alur cerita, penggambaran adegan, setting tempat dan waktu, kesesuaian bagian per bagian, dialog, monolog, penyelipan amanat dan pesan, konflik hingga penyelesaian dari cerita itu sendiri. Atau dengan kata lain, ending dari sebuah cerita.

 

Sebuah ending yang sukar dilupakan menjadi bagian penting agar novel tersebut tak hanya sekedar bacaan ringan. Namun juga memorable. Bagaimana menyelesaikan konflik yang dialami tokoh-tokoh dalam novel, penurunan klimaks dari novel hingga dialog yang tepat, suasana yang mendukung dan bagaimana nasib dari tokoh-tokoh di dalam novel tersebut.

 

Kamu mungkin pernah menonton film yang sangat menarik. Pemilihan pemeran yang sangat baik, totalitas aktor yang terlibat, efek yang digunakan, dialog yang sangat pas, hingga adegan per adegan, dengan penyutradaraan yang baik. Kesemuanya membangun sebuah kisah yang menarik dan berbeda. Hanya saja, akhir cerita yang ditampilkan membuat banyak penonton sedikit kecewa. Seakan sedikit dipaksakan dan penulis cerita sedikit kebingungan mengakhiri cerita yang telah disusun dengan sangat apik.

 

Hal ini menunjukkan bahwa pemilihan ending cerita memberikan kontribusi besar dalam penulisan sebuah novel atau cerita. Apalagi saat kita memutuskan menulis cerita dengan twist ending. Atau menulis novel dengan genre misteri, atau thriller. Cerita-cerita dengan akhir yang tak mudah ditebak akan memberi nuansa yang berbeda bagi pembaca. Sebut saja film The Others yang rilis pada taun 2001. Dibintangi dengan sangat apik oleh Nicole Kidman, film ini memberikan ending yang sangat menarik. Cerita bermula dari seorang ibu yang tinggal bersama sepasang anaknya di sebuah kota kecil bernama Jersey di Inggris. Latar belakang film ini sendiri mengambil situasi Perang Dunia II, yakni di tahun 1945.

 

Pada mulanya, keanehan cerita ini hanya pada sikap sang ibu, Grace yang diperankan oleh Nicole Kidman. Grace memperlakukan anaknya dengan sangat over protektif. Ternyata kedua anaknya, Anne dan Nicholas menderita penyakit photosensitive yang membuat mereka tidak bisa terkena sinar matahari. Hal ini membuat rumah Grace selalu ditutupi tirai tebal dan menjadi gelap.

 


Grace lalu memperkerjakan tiga pegawai untuk membantunya mengurus rumah.Nyonya Bertha Mills, Edmund Tuttle si tukang kebun, dan Lydia si gadis bisu. Keanehan mulai menjadi saat Grace yang mulanya tak percaya hal supranatural mulai mendapat laporan dari Anne yang mengaku melihat kehadiran orang lain di rumah mereka. Grace sendiri lalu mulai mendengar langkah kaki dan suara-suara asing.

 Cerita terus bergulir dan menggiring kita untuk mempercayai bahwa rumah Grace memang “dihantui”. Hingga akhir cerita yang memberikan kejutan bahwa Grace dan kedua anaknya-lah yang telah meninggal dan menjadi “hantu” di rumah mereka sendiri. Sebuah ending story yang sangat pas dan mengena serta menjawab semua rasa penasaran. Film ini sendiri mendapatkan banyak penghargaan.

 Ada pula cerita Hide and Seek yang rilis pada tahun 2005. Dua aktor kelas atas, Robert De Niro dan Dakota Fanning memainkan peran yang sangat ciamik dalam film ini. Film ini dimulai dengan sebuah keluarga kecil, David, istrinya dan anak perempuannya, Emily. Istri David lalu ditemukan bunuh diri dan untuk mengobati trauma anaknya, David lalu membawa sang putri untuk tinggal di pedesaan.

 Cerita berlanjut dimana David mulai merasa khawatir saat Emily bercerita tentang teman khayalannya, Charlie. Kemudian peristiwa aneh mulai hadir di keluarga mereka. Mulai dari kucing yang mari terendam di bathub hingga kematian Elizabeth, rekan David. David pun mulai menyelidiki rentetan peristiwa aneh ini hingga menemukan sebuah kenyataan yang mengejutkan. 

David tak lain adalah Charlie itu sendiri. Ia memiliki kepribadian ganda dan dikhianati oleh istrinya hingga ia mengakhiri hidup istrinya dan membuatnya seolah hal tersebut adalah sebuah peristiwa bunuh diri. Ending cerita ini berakhir dengan tewasnya David atau Charlie yang mencoba membunuh putrinya sendiri namun berhasil digagalkan oleh rekannya yang lain.

 


Tentunya ada banyak cerita dengan twist ending seperti ini. Tentunya twist ending sangat cocok untuk cerita thriller, misteri hingga science fiction. Namun, jika kamu memilih tema cerita lain, ending cerita yang menarik tetap harus kamu pikirkan dengan sebaik mungkin.

Berikut tips-tips menulis ending cerita yang sukar dilupakan :

 

1.        Sesuaikan dengan pemilihan genre dan konsep cerita

Ending dari sebuah cerita memang tergantung dari pemilihan genre dan konsep cerita yang kita pilih. Misalkan kita memilih konsep dark comedy, maka tentu akhirnya akan menimbulkan rasa miris bagi pembaca. Lain lagi jika kita memilih genre romance, maka kemungkinan besar pembaca menginginkan akhir yang manis atau happy ending. Beda pula mana kala mengangkat misteri thriller, maka berakhirnya nasib tokoh antagonis tentu menjadi akhir yang dinantikan. 

 

Ending-ending ini memang biasa dipilih penulis cerita dan menjadi pilihan yang baik terutama bagi kita yang baru mulai menulis sebuah novel. Tentu saja kita tetap bisa memilih ending sesuai keinginan kita sendiri. Namun memberikan sesuatu yang diinginkan pembaca bisa menjadi satu poin penting dari karya kita. Bukankah kita menulis untuk dibaca dan disukai pembaca, maka usahakanlah menghadirkan ending yang diinginkan. 

 

Satu catatan penting di sini, tetap berikan sentuhan khas kita dalam mengakhiri cerita. Contohnya begini, katakanlah kita adalah penulis yang suka menulis cerita dengan kepingan puzzle atau teka-teki di sana-sini, maka ending yang kita hadirkan tentu harus menjadi satu gambaran utuh dari keseluruhan puzzle yang kita berikan. Ditambah penyesuaian sesuai keinginan kita. Jika kita nggak ingin mengakhiri tokoh antagonisnya dengan tragis, maka kita bisa memilih akhir lain, misalnya tokoh antagonis yang menyesal dengan pilihan hidupnya, berakhir di penjara atau rumah sakit jiwa dan seterusnya. Tentunya harus setimpal dengan kejahatan yang dilakukannya.

 

2.        Berikan sentuhan sealami mungkin

Kita mungkin ingin menulis sebuah cerita fiksi dengan sentuhan fantasi yang luar biasa. Di sini tentu kita bisa mengembangkan fantasi kita seluas mungkin. Ide tentang manusia abadi, goblin, grim reaper, vampire, dunia bawah tanah, istana langit, kehidupan bawah laut, monster, siluman dan masih banyak pilihan lainnya. Walaupun dunia atau latar belakang penceritaan yang kita ambil merupakan sesuatu yang tak nyata, ending yang manusiawi merupakan pilihan yang baik untuk kita ambil.

 

Misalkan saja kita memilih menulis cerita tentang manusia abadi. Kita bisa membuat tokoh ini bosan dengan kehidupannya dan menginginkan menjadi manusia biasa. Maka kita bisa membuat di  akhir cerita, tokoh ini akhirnya bisa mengakhiri kutukannya, dan menjadi manusia biasa.

 

3.        Jangan ragu untuk menghadirkan akhir yang menggantung

Kita sering pula menemui cerita dengan akhir yang menggantung. Hal ini kadang dilakukan untuk melihat respon pembaca. Misalnya disukai, maka ada kemungkinan dilanjutkan atau memang sengaja dibuat seperti itu. Apa pun alasan kita, akhir menggantung juga bisa menjadi pilihan kita. Hal ini juga menjadi pilihan agar pembaca bisa ikut berpikir tentang nasib para tokoh di dalam cerita yang kita buat. Menerka-nerka dan penasaran hingga menghadirkan perasaan sulit dilupakan.

Satu hal yang harus diingat saat menghadirkan ending ini, tetap berikan beberapa pertanyaan atau misteri atau masalah yang belum selesai. Tidak perlu banyak, tetapi cukup untuk membangun rasa penasaran. 

 


 

 

4.        Perkuat dengan pesan moral yang memang ingin disampaikan

Ending cerita merupakan “tempat” menyampaikan pesan dengan sangat jelas. Pesan tentang kebaikan yang akan selalu memenangkan pertempuran, tentang tetaplah bersabar, tentang kerugian ketika memilih jalan yang buruk dan pesan moral apapun yang ingin kita sampaikan. Ending cerita dengan pesan moral yang tersampaikan dengan baik tentu akan memberikan kesan yang mengena dan sukar dilupakan oleh pembaca.

 

Menulis sebuah novel dengan kekuatan cerita yang sukar dilupakan memang menjadi sebuah tugas dan tantangan besar bagi seorang penulis. Tetapi ketika ini berhasil dilakukan, manisnya keberhasilan sebagai seorang penulis akan kita rasakan.

Selamat menyusun ending novelmu yang tak terlupakan ya.

 

Sumber referensi :

rottentomatoes.com

ragefor.com

movieswithaplottwist.com

psimovie.com

No comments:

Post a Comment