Novel religi masa kini, benarkah bikin ilfil dan
menggurui? Banyak dari kita ingin berbagi kebaikan
lewat tulisan / cerita yang menginspirasi dan memotivasi banyak orang. Berharap tulisan kita
akan membawa perubahan positif tidak saja kepada kita sebagai penulisnya tetapi juga terhadap pembaca
tulisan tersebut. Dengan membuat tulisan yang sarat nilai kebaikan,
berarti mencatatkan jejak dan sejarah kebaikan dalam kehidupan kita, dan
membaginya dengan orang lain akan membawa nilai kebahagiaan yang tidak bisa
diukur dengan pencapaian materi semata. Salah satu cara berbagi kebaikan
tersebut adalah dengan menulis novel religi.
Novel
religi secara garis besar adalah novel dengan muatan kebaikan di dalamnya,
mengajak pembaca kepada kebaikan, peningkatan keimanan, menginspirasi dan
memotivasi serta membawa perubahan ke arah yang lebih baik dalam kehidupan yang
kesemuanya berujung pada pembentukan kecintaan tertinggi terhadap Sang Maha
Pencipta dan menyadari hakikat penciptaan sebagai manusia yaitu sebagai
khalifah di muka bumi dengan segala hak dan kewajiban, potensi dan tanggung
jawab sesuai peran kita.
Secara
umum ciri - ciri novel religi adalah sebagai berikut :
- Memiliki ide dasar untuk mengajak kepada kebaikan
Tema
dalam novel religi bisa beragam. Namun semuanya harus berujung kepada ajakan
kebaikan dan meningkatkan kecintaan terhadap Allah.
2. Mengandung dialog yang cerdas dan sarat makna
Sebisa
mungkin dialog yang dibangun antar karakter memiliki muatan nilai spiritual
yang tinggi. Di sini penulis dituntut banyak membangun percakapan yang penuh
filosofis dan membuat pembaca berpikir tentang arti kehidupan itu sendiri dan
membawa pesan moral positif.
3. Menghindari hubungan antar tokoh yang melanggar batasan agama dan norma
Hubungan
antar tokoh dalam sebuah novel religi harus dibuat dengan sangat berhati-hati.
Jangan sampai terkesan ada percintaan terlarang atau hubungan yang mengarah
kepada perzinahan baik halus maupun kasar seperti pacaran sebelum pernikahan,
perselingkuhan, dan sebagainya.
4. Dekat dengan kehidupan sehari-hari
Nilai
religi dibangun dalam kehidupan nyata. Walaupun ceritanya fiktif namun hindari
ide fantasi yang membingungkan. Ada batasan yang jelas antara cerita fiktif
yang bisa saja terjadi dan mengandung nilai religi di dalamnya dengan cerita
fantasi yang sangat tidak mungkin terjadi dalam kehidupan kita. Membuat cerita
religi memiliki sejumlah aturan yang jelas dan tidak boleh dilanggar. Berbeda dengan
novel umum yang sah-sah saja mengangkat cerita dengan tema yang absurd
sekalipun.
5. Membawa pesan moral yang jelas dari awal hingga akhir cerita
Novel
dengan tema umum sekalipun harus memiliki nilai moral yang jelas. Apalagi novel
religi yang dituntut menyajikan cerita yang tidak hanya bagus tapi juga
mengandung pesan moral yang membawa pembacanya tersentuh keimanan dalam hatinya,
meningkatkan kecerdasan spiritualnya dan semakin baik kehidupannya.
Baca juga : Resensi novel religi Ayat-ayat Cinta 2, manifestasi konsep sastra profetik yang berlandaskan amar ma’ruf nahi munkar.
Baca juga : Resensi novel religi Ayat-ayat Cinta 2, manifestasi konsep sastra profetik yang berlandaskan amar ma’ruf nahi munkar.
Sebuah
karya sastra semacam novel bisa dijadikan sarana cerdas dan
halus untuk mengangkat masalah dalam kehidupan sehari-hari, protes terhadap
kondisi sosial yang terjadi, menyuarakan keresahan penulisnya, perenungan yang dalam terhadap
arti kehidupan, bagaimana menyikapi kompleksnya masalah kehidupan itu
sendiri dan membaginya kepada pembaca yang juga peduli dan ingin mencari pemaknaan yang mendalam tentang arti kehidupan. Novel religi menuntut
pemahaman lebih kepada para penulisnya agar bisa meramu sebuah cerita yang
menarik, menyentuh nilai spiritual pembaca dan memberi inspirasi dan motivasi
kebaikan agar pembaca maupun penulis menjadi pribadi yang lebih baik lagi dalam
kehidupan ini.
Lantas, luaskah segmen pasar novel
religi ini ?
Tema
religi selalu mendapat tempat di kalangan pembaca dimanapun berada. Karena
keimanan dan kebaikan adalah fitrah setiap manusia. Kebutuhan manusia akan nilai-nilai
spiritualitas akan selalu menggiring
manusia untuk menemukan hakikat kebenaran lewat berbagai media
dan novel religi adalah salah satunya.
Penulis
yang cerdas dan peduli akan selalu menyuarakan kebenaran dan kebaikan lewat karyanya.
Jadi, mari menulis kebaikan dan membaginya kepada semua insan - insan yang
memiliki hati yang baik dimanapun mereka berada.
Selamat menunaikan Ibadah Puasa
Ramadhan 1437 H dan Selamat Menulis.
*******
Riawani
Elyta
Risa Mutia
Mba saya nulis beberapa cumcer yang kesannya bernafaskan religi tapi masih amburadul dan ketika membacanya kembali jadi ngga PD
ReplyDelete