Harry Potter, Twilight Saga, The Chronicles Of Narnia,
Lord Of The Rings, Deeper, The Hobbit, Peter Pan, Percy Jackson The Olympians
hingga Eragon.
Melihat
deretan judul di atas, pastinya kita akan langsung membayangkan novel fantasi bestseller dunia yang sebagian di antaranya telah diangkat ke
layar lebar dan ditulis secara berseri, diterjemahkan ke berbagai bahasa dan
telah terjual puluhan bahkan ratusan juta kopi di seluruh dunia.
Dari
Indonesia sendiri ada Winterflame yang di tahun 2014 lalu menyabet penghargaan Cover of The Year dan Best Fantasy Fiction Indonesia di PNFI’s
Choice Award. PNFI adalah Pecinta Novel Fantasi Indonesia yang beranggotakan
lebih dari 7000 orang di FB dan 300 orang di Twitter dan jumlah ini terus
bertambah. Memang novel fantasi karya lokal belum sebanyak novel fantasi yang
ditulis penulis dari luar negeri. Jumlahnya bahkan tak sampai seratus buah. Salah satunya adalah novel fantasi karya Riawani Elyta
dan Syila Fatar berjudul Gerbang Trinil yang diterbitkan Mokamedia pada
tahun 2014.
Belum baca? Yuk nonton trailernya di sini.
Tetapi,
seiring meningkatnya jumlah pembaca novel fantasi yang sebenarnya telah ditulis
sejak akhir abad 19, makin banyaknya komunitas dan wadah pecinta karya fantasi,
maka menderetkan nama kita di deretan penulis novel fantasi Indonesia yang
masih sedikit adalah sebuah tantangan yang harus ditaklukkan.
Menulis
novel fantasi memang rumit, dibutuhkan daya khayal tingkat tinggi, imajinasi
dan kemampuan deskripsi narasi yang detil, kuat dan dalam hingga riset yang
mendalam dikemas dalam khayalan penulis namun tetap berlandaskan dasar ilmu
pengetahuan. Namun di balik semua itu, menulis novel fantasi adalah sebuah
kesempatan untuk menyampaikan imajinasi bahkan di luar logika seluas-luasnya
dan kesempatan membangun dunia kita sendiri.
Kata kunci novel fantasi….Imajinasi yang
Fantastis.
Tertantang
menulis novel fantasi ?
Yuk
simak tips-tips singkat berikut ini tentang bagaimana
menulis novel fantasi :
1. Ciptakan
dunia fantasi yang detil
Dunia
fantasi meliputi latar belakang, lokasi cerita (bisa digambarkan dengan peta
juga), misalnya dunia bawah tanah (seperti cerita Deeper), dunia penyihir
(seperti Harry Potter), dunia vampire (Twilight) atau dunia yang kita ciptakan
sendiri. Gambarkan bagaimana bentuk rumah-rumah, jalan-jalannya, atau
apapun yang membedakan dunia ini dari dunia nyata. Latar disini termasuk juga
waktu (penanggalan di dunia fantasi pun bisa kita ciptakan sendiri).
Semakin
detil penggambaran kita, semakin bagus dunia yang kita ciptakan.
Ceritakan
juga tatanan sosial yang berlaku di dunia ini, perayaan yang ada dalam dunia
ini, kehidupan masyarakatnya, kelas-kelas sosial yang ada hingga sistem ekonomi
(termasuk mata uang yang digunakan),
perdagangan, pemerintahan dan apa saja yang menggambarkan
tatanan kemasyarakatannya.
Novel Gerbang Trinil contohnya, menggambarkan tatanan
kehidupan masyarakat luar angkasa yang dihuni oleh para makhluk pythe. Di sini,
digambarkan sebuah tatanan kehidupan yang maju, futuristik, dan berbeda dengan
kehidupan normal manusia.
Penasaran? Silakan hunting novel ini di toko buku
terdekat ya :)
2. Ciptakan
penokohan yang berbeda
Ada
banyak tokoh di dalam novel
fantasi. Tokoh utama bisa saja terlihat normal, namun dia memiliki keistimewaan
yang awalnya tidak diketahui dan biasanya akan diberitahukan oleh seorang
mentor (pendamping atau orang yang lebih senior, yang mengerti tentang tatanan
di dunia fantasi kita ini).
Ciptakan
juga tokoh-tokoh yang bukan manusia. Bisa dari legenda urban yang dimodifikasi.
Atau bisa juga kita ciptakan tokoh yang belum pernah ada. Tidak ada batasan tentang
tokoh bukan manusia ini, asalkan penggambaran kita jelas dan detil, termasuk
kekuatan dan perannya dalam novel kita.
Lalu
ciptakan tokoh antagonis yang kuat, sulit dikalahkan namun tetap berikan sisi
sentimental tentang bagaimana kisah hidupnya yang menyedihkan dan membuatnya
menjadi tokoh yang jahat. Selalu ada alasan bahkan untuk sebuah kejahatan
sekalipun. Tokoh jahat dalam cerita fantasi sering digambarkan dengan bentuk
yang buruk. Bayangkan apa yang membuat takut kebanyakan manusia, dan masukkan
ketakutan akan gambaran ini pada tokoh antagonis kita.
Ciptakan
juga sahabat dan teman spesial bagi si tokoh utama. Kita bisa menyelipkan romance untuk cerita fantasi yang
ditujukan bagi segmen remaja hingga dewasa namun dengan porsi yang tidak
dominan. Hanya untuk menunjukkan kekuatan cinta untuk membantu tokoh utama menghadapi
kekuatan jahat si tokoh antagonis.
3. Cerita fantasi kebanyakan berputar tentang
bagaimana kebaikan akan menang melawan kejahatan, bagaimanapun kuatnya kekuatan
jahat tersebut. Konflik yang terjadi pun dibuat mengarah kesana. Penting untuk
membuat panduan bab per bab yang jelas untuk menggambarkan konflik dan patuhi
alur ini agar cerita tetap
rapi dan padat.
4. Perang
akhir antara kebaikan melawan kejahatan adalah puncak klimaks dari sebuah
cerita fantasi. Inilah saat kita harus menggambarkan keseruan yang luar biasa
dahsyat dan menghabiskan banyak energi. Agar perang ini terlihat sangat besar,
awali dengan perang-perang kecil, letupan – letupan kecil yang hampir membahayakan
nyawa sang tokoh utama dan tokoh-tokoh baik lainnya.
5. Berikan
ending yang menyenangkan
Banyak
tokoh yang harus mati, berkorban untuk menangnya kebaikan. Itu memang harus
terjadi namun tokoh utama sebagai lambang dari kebaikan itu sendiri harus tetap
hidup untuk menggambarkan bahwa dunia damai penuh cinta tanpa kejahatan telah
terwujud. Jika ingin menyiapkan sekuel dari novel ini, akhiri dengan kekalahan
sementara dari tokoh antagonis dan siapkan energi untuk menggarap perang yang
lebih besar di sekuel novel fantasi kita.
Keberhasilan
sebuah novel fantasi adalah jika kita berhasil membawa pembaca untuk ikut di
dalam dunia yang kita buat, mengikuti peperangan antara kebaikan dan kejahatan
dan ikut tertawa ketika bendera kebaikan telah berkibar.
Kreatifitas,
fantasi, imajinasi adalah sebuah keindahan saat bertemu tangan-tangan piawai
yang akan melahirkan cerita tentang kebaikan yang akan selalu menang melawan
kejahatan. Tetaplah menjadi baik agar kita selalu ada di dunia manapun di
belahan bumi ini.
Selamat menulis.
*******
Riawani Elyta
Risa Mutia
Terima kasih banyak untuk infonya ^_^ Saya sejak kelas 4 sd sudah menulis cerita fantasi, tapi terkadang saya merasa saya menulis tanpa aturan (?) Jadi saya kurang memperhatikan faktor-faktor lainnya. Dengan membaca artikel ini saya kurang lebih bisa mengerti apa saja yang perlu saya lakukan untuk menulis novel fantasi yang lebih berbobot ^_^ Saya suka dengan cara penulisan artikelnya yang mudah di mengerti, dan sadar atau tidak penulisan pada artikelnya dapat membuat pembacanya menjadi semangat untuk menulis. Sekali lagi terima kasih ^_^
ReplyDeleteTerima kasih banyak untuk infonya ^_^ Saya sejak kelas 4 sd sudah menulis cerita fantasi, tapi terkadang saya merasa saya menulis tanpa aturan (?) Jadi saya kurang memperhatikan faktor-faktor lainnya. Dengan membaca artikel ini saya kurang lebih bisa mengerti apa saja yang perlu saya lakukan untuk menulis novel fantasi yang lebih berbobot ^_^ Saya suka dengan cara penulisan artikelnya yang mudah di mengerti, dan sadar atau tidak penulisan pada artikelnya dapat membuat pembacanya menjadi semangat untuk menulis. Sekali lagi terima kasih ^_^
ReplyDelete