Untuk menghasilkan tulisan
yang mengena di hati
pembaca, meninggalkan kesan
yang dalam dan tak terlupakan bukanlah perkara mudah. Jam terbang tinggi dalam membaca dan berlatih adalah hal penting untuk
mencapainya. Namun masih ada
sebuah rahasia lagi yang dimiliki para penulis besar di dunia ini ketika
menghasilkan karya-karya mereka.
Apakah itu ?
Jawabannya adalah : meletakkan rasa di
dalam tulisan mereka. Tulisan adalah kejujuran. Tulisan akan hidup dan “berbicara” kepada pembacanya jika
mereka diberikan unsur kehidupan,
yaitu rasa itu sendiri. Ketika kita menulis maka akan tercipta sebuah sejarah
baru, sejarah bahwa kita ada dan dilahirkan di muka bumi, menciptakan sesuatu
yang akan dilihat bahkan dikenang oleh generasi penerus kita dan menjadikan
tulisan kita, goresan tinta kita
sebagai sebuah warisan…
Warisan
bukan hanya tentang harta dan benda, warisan adalah tentang mewarisi kebaikan
dalam keilmuan yang terangkai indah, masuk ke hati generasi penerus kita dan
bisa dijadikan inspirasi, pembelajaran dan motivasi bagi kebaikan kehidupan
mereka kelak.
Jadi, bagaimana mengasah
nilai rasa – sense of writing untuk
menghasilkan sebuah tulisan yang bisa menjadi warisan berharga bagi generasi
penerus kita, berikut beberapa tipsnya ;
1.
Rajin – rajinlah
membaca karya sastra dengan nilai rasa yang tinggi
Ketika
kita membaca, kita bisa merasakan apa yang dirasakan oleh penulis. Dalam karya
sastra bernilai rasa tinggi, jika penulis bercerita tentang kepedihan, kita
meneteskan airmata, penulis bersuka cita, kita tertawa, kita terhanyut dan
terbawa seolah dunia penulis adalah dunia kita.
2.
Membuat puisi
Puisi
adalah sebuah rangkaian kata yang efektif dalam mengasah sense of writing. Puisi umumnya singkat tetapi dalam rangkaian kata
yang singkat namun padat itu, puisi harus mencakup
berbagai hal yang diwakilinya. Kecerdasan dalam
menulis puisi akan mengasah nilai rasa secara signifikan.
3.
Menonton film yang cerdas dan
menguras emosi
Banyak
film atau serial yang dibuat dengan filosofis kehidupan yang sangat baik. Banyak
pula program acara yang dibuat dengan tujuan untuk menshare kisah hidup tokoh secara dramatis. Menonton melibatkan banyak panca indera di
dalamnya. Ketika kita menonton secara visual dan mendengarkan secara audio,
maka hati dan otak kita akan lebih mudah mengingatnya. Proses penyerapan nilai
dari sebuah tontonan yang baik tersebut akan mengasah sense of writing kita.
4.
Banyak melihat keindahan
alam
Alam
dan seluruh isinya diciptakan dengan seluruh keindahan dan keharmonisan yang
sangat luar biasa. Menyaksikan
penciptaan tersebut dengan seluruh panca indera kita disertai pemaknaan yang
dalam tentang hakikat penciptaan itu sendiri akan membumbungkan nilai rasa kita
ke level yang tinggi.
5.
Mendahulukan otak kanan
dibanding otak kiri
Otak
kanan yang erat kaitannya dengan kreativitas bisa mengalirkan rangkaian
kata-kata langsung dari hati. Sedangkan otak kiri yang sistematis diperlukan
ketika proses editing. Pisahkan kedua
hal tersebut dan jangan khawatir tentang hal – hal teknis ketika otak kanan
kita bekerja. Asahlah kemampuan otak kanan
kita maka secara langsung, sense
of writing kita pun akan terasah.
Baca juga : Emosi Dalam Menulis
6.
Memberi kado kepada
orang lain
Hal
ini terlihat sederhana. Namun kado bukan hanya tentang sebuah barang yang
dibungkus kertas warna – warni dan diberikan ketika seseorang berulang tahun.
Kado disini juga harus
melibatkan nilai rasa. Berikan kado tidak hanya ketika ulang tahun, namun kado di berbagai momen, disertai kata-kata
puitis yang dibuat secara spesial untuk seseorang yang juga spesial dari
lingkungan keluarga dan teman-teman kita.
7. Melihat berbagai
kehidupan orang – orang yang bisa
mewakili nilai rasa mulai dari yang sedih hingga bahagia
Termasuk
di sini
mendengarkan curhat seseorang dan secara aktif berempati secara jujur terhadap
setiap kesulitan dan kebahagiaan yang dialami seseorang. Banyak – banyaklah menjalin komunikasi dengan
orang – orang dari berbagai latar belakang sehingga bisa memperkaya nilai rasa
yang kita miliki.
Sense
of writing adalah tentang menulis dengan hati
sehingga tulisan yang sampai ke pembaca juga sampai ke hatinya. Dengan demikian,
tulisan kita tidak hanya akan menjadi sampah yang mencemari bumi dengan kata –
kata kosong tak bermutu,
namun tulisan kita akan menjadi sejarah dan warisan yang selalu bisa dimaknai
dngan baik oleh generasi penerus kita. Wariskanlah kebaikan dengan rangkaian
kata indah, merasuk relung hati dan menyampaikan pesan terdalam tentang makna
kehidupan lewat tulisan kita. Selamat menulis.
*******
Riawani Elyta
Risa
Mutia
Nice post mak,,,, sgt menginspirasi boleh dicoba habis ini 😉
ReplyDelete